Pacu Jawi(Balapan sapi) beberapa tahun belakangan menjadi agenda budaya yang sangat dicari oleh fotografer, baik dari dalam dan luar negeri. Pacu Jawi sebenarnya sudah ada dari dahulu akan tetapi belum begitu populer, baru setelah banyaknya foto-foto Pacu Jawi memenangkan penghargaan fotografi maka Paju jawi mulai menjadi tempat dihati para fotografer.
Di Ranah Minang, Pacu Jawi atau yang disebut pacu sapi merupakan salah satu atraksi budaya yang saat ini sangat terkenal dari Sumatera Barat. Pada mulanya Pacu Jawi dilakukan para petani dan masyarakat sekitar Tanah Datar untuk merayakan pasca panen. Di Tanah Datar Pacu Jawi biasanya diadakan 3 Kali setahun. Banyak yang belum tahu dan mengira pacu sapi atau karapan sapi hanya ada di Madura karena memang yang terkenal akan balapan sapi di nusantara ini hanyalah daerah Madura. Pacu Jawi seperti halnya dengan Karapan sapi di Madura tetapi tidak lah sama.
Perbedaan mencolok dari Paju jawi di Tanah Datar dengan Karapan sapi di Madura adalah lahan yang digunakan. Kalau Karapan Sapi di Madura menggunakan lapangan kering sebagai arena, sedangkan Pacu Jawi di Tanah datar menggunakan sawah basah berlumpur. Sehingga kalau difoto terlihat momen yang bagus dan lebih prakmatis
Filosofi dari Pacu Jawi adalah pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersama. Inilah kenapa sapi yang dipakai untuk Pacu Jawi selalu 2 ekor, dan pemenangnya tidak ditentukan siapa yang tercepat akan tetapi yang berlari lurus dan yang selalu di jalan lurus lebih tinggi nilainya.
Yang unik Pacu Jawi dilepas sendirian dan tidak menggunakan lawan, konon cara tersebut dibuat agar tidak terjadi taruhan yang kerap terjadi pada setiap balapan.
Awalnya Pacu Jawi murni hiburan bagi para petani usai masa panen dan hal inilah yang membuat Pacu Jawi terlihat menarik, meriah dan berbeda.
Jokinya dibekali alat bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak sewaktu perlombaan dimulai. Ternyata alat tersebut merupakan salah satu peralatan yang digunakan petani untuk membajak sawah.
Oleh karena keunikannya Pacu Jawi kini menjadi salah satu ciri khas dari Sumatera Barat di wilayah Tanah Datar dan Lima Puluh Kota.
Penasaran dengan keunikan tradisi pacu jawi dari Ranah Minang Tanah Datar silahkan tonton video dibawah ini.